Mesti tidak tampak oleh mata, angin adalah faktor alam yang harus diperhatikan atau dihitung. Udara bergerak punya pengaruh yang sangat signifikan terhadap lintasan anak peluru, terutama pada tembakan jauh. Untuk memahami pengaruh angin, ada satu patokan sederhana. Semakin jauh peluru meluncur, semakin melambat pula kecepatannya. Semakin kecil juga energi kinetik yang di bawa.
Perhatikan data ini. Angin yang bertiup dengan kecepatan 24 km/jam (15 mph) ke arah kiri menyebabkan gerak peluru kaliber 7,62 mm bergeser sejauh 11,5 cm ke kiri dari targetnya dalam jarak 183 m (200 yard). Dapat di bayangkan bila menjadi targetnya adalah mata kiri, maka jarak 11,5 cm sama dengan meleset artinya peluru yang di tembakkan bahkan tidak mengenai telinga kirinya sekalipun.
Kalau mau, untuk menembak mata kiri, dengan kondisi angin bertiup kearah kiri dalam kondisi ini mungkin si sniper harus mengarahkan senjatanya menuju mata kanan. Jadi, pengaruh angin memang tidak main-main dalam hal ini, bahkan selembar daun ilalang yang terserempet proyektil, dipastikan akan melenceng.
Untuk jarak yang lebih jauh lagi, dengan kondisi yang sama, pergeseran peluru dari sasaran malah tambah besar, yakni 1,2 meter untuk jarak 550 m (600 yard).
Dilapangan, metode-metode sederhana untuk menghitung besarnya kecepatan angin telah di pelajari para sniper seperti hal-hal berikut :
- Apabila Asap rokok bergerak perlahan ke pinggir dapat di pastikan kecepatan angin bergerak paling tinggi 5 km/jam (3mph). Sementara bila gerakan angin menyebabkan muka sedikit dingin, angin bergerak dalam kisaran 5-8 km/jam (93-5 Mph)
- Pepohonan yang mulai bergerak-gerak karena tiupan angin, dapat dipastikan gerakan angin berkisar sekitar 8-13 km/jam (8-12) . jika pepohonan kecil mulai runtuh, pastikanlah minimal angin bertiup diantara kecepatan 19-24 mk/jam (12-15 mph).
Memang semua teknik yang sederhana ini tidak semuanya bisa diambil patokan, karena setiap menit kecepatan angin pasti berubah, makanya para sniper jarak jauh tidak mau mengambil resiko dengan membidik kepala tapi bagian tubuh yang vital, selain karena faktor angin, sniper juga lebih terkesan pasti kena dan mematikan.
Untuk mendukung teknik keakuratan para sniper, negara barat sudah melengkapinya dengan alat pengukur kecepatan angin sehingga para sniper lebih jitu dalam melakukan aksinya di medan parang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar