Dalam buku pegangan sniper disebutkan, tiada cara paling efektif untuk melumpuhkan seorang sniper kecuali dilakukan dari dalam, yakni orang di sampingnya, spotter atau observer. Istilah lainnya adalah musuh dalam selimut. Pendamping sniper ini di tersenjatai dengan senapan serbu yang bisa sekali pukul langsung melumpuhkan sniper. Lebih dari itu, dialah yang paling tahu di lapangan soal kelebihan dan kekurangan sniper dalam melaksanakan tugasnya.
Meski demikian, upaya memahami tingkah laku sniper perlu dimiliki agar bisa melakukan kontrasniper. Antara lain, sniper biasa melakukan penembakan dalam jarak 400 yard. Peluru yang di tembakannya biasanya irit. Bisa jadi hanya satu yang dilayangkan. Pasukan yang terkena tembakan semacam ini harus waspada untuk menyadari bahwa sniper telah mengintai.
Arah tembakan sniper menuju titik-titik vital di tubuh. Jadi bila ada personel pasukan terkena tembakan yang mengarah pada bagian-bagian vital, waspadai kemungkinan ada sniper di sekitar pasukan anda.
Untuk membedakan sniper dari personel pasukan yang lain, ada banyak indikator. Sniper bisa terlihat dari berbagai asesoris yang dikenakan. Bisa saja dari kamuflase (facemask, smocks atau ghillie suits) yang di gunakannya.
Sniper bergerak sendiri di lapangan. Jadi, bila melihat pasukan yang memisahkan diri, bisa jadi itu sniper. Terlebih lagi bila senapan yang di gunakannya dilengkapi dengan asesoris semacam scope, binocular, peredam atau lainnya.
Saat ini, sniper juga menggunakan senapan yang sudah memiliki peredam yang menyatu. Bukan model bongkar pasang.
Dengan dasar pengetahuan soal sniper yang mendalam, tindakan untuk melumpuhkan sniper bisa dilakukan dengan lebih efektif. Ibarat pemeo, kalau sudah tau celahnya, sesuatu lebih mudah di lakukan. Untuk melumpuhkan sniper, teknik sniper pantas di pelajari dalam hal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar