Januari 1945, Gen. LeMay adalah komandan dari XXI Bomber Command yang bertugas untuk melakukan bombing di wilayah daratan Jepang dan sekitarnya. XXI Bomber Command memilki ratusan bomber B29 Superfortress yang siap digunakan untuk membombardir kota-kota penting di Jepang.
B29 Superfortress |
LeMay adalah mastermind dari taktik low altitude bombing terhadap kota-kota di Jepang yg mengakibatkan banyak sekali jatuhnya korban sipil dan kerusakan yg luar biasa. Efek psikologis yg ditimbulkan oleh bomber-bomber LeMay sangat terasa bagi rakyat Jepang.
Target bombing LeMay bukan hanya fasilitas militer atau industri perang Jepang, tapi juga mencakup daerah penduduk sipil. LeMay memerintahkan massive incendiary bombing terhadap 64 kota di Jepang. Ini termasuk 'fire bombing' terhadap Tokyo pada 9 - 10 Maret 1945. Pada serangan pertama, LeMay memerintahkan semua senapan mesin dilepaskan dari 325 unit B29, dan memuat setiap pesawat dengan bom cluster, bom magnesium, bom fosfor dan napalm.
LeMay juga memerintahkan agar bomber terbang rendah setinggi 5,000 - 9,000 kaki untuk low altitude bombing. Pemboman terhadap Tokyo dilakukan setelah tengah malam. Dalam 3 jam sebanyak 1,655 ton bom dijatuhkan dan menewaskan lebih dari 100,000 penduduk sipil, menghancurkan 250,000 rumah dan gedung, dan membakar habis daerah seluas 41 km2. Bahkan kru bomber B29 sampai mencium aroma daging manusia yg terbakar.
LeMay menyebut pemboman tengah malam ini dengan sebutan 'Firejobs' dan orang-orang Jepang menyebutnya 'Demon Lemay'. Sampai Jepang menyerah pada Agustus 1945, telah lebih dari 1 juta penduduk sipil Jepang terbunuh akibat bomber-bomber LeMay.
Bomber B-29 ketika menjatuhkan muatannya |
Ada seorang kru bombernya yang memprotes taktik pemboman LeMay yang banyak membunuh rakyat sipil. Kemudian LeMay menjawab dengan santai, "Every war is Immoral, and if you let that bother you.. Then you're not a good soldier!". Bahkan LeMay sendiri pernah berkata, jika sekutu kalah perang maka dirinya akan diseret ke mahkamah internasional sebagai seorang penjahat perang.
LeMay tidak pernah menyesali apa yang telah dilakukannya terhadap rakyat Jepang dan tidak pernah meminta maaf. Menurutnya, dosa-dosa Jepang sangat banyak dan sudah tidak bisa diampuni sehingga layak dijatuhi bom oleh bomber-bomber pmpinan LeMay. Inilah yg mendasari LeMay untuk melakukan pemboman terhadap warga sipil Jepang :
- Serangan pengecut ke Pearl Harbor (Curang karena serangannya dilakukan tanpa pemberitahuaan)
- Rape of Nanking, Nanking (Pembantaian dan pelecehan seksual)
- Bataan Death March
- Menindas jajahannya di Asia (Romusha, Jugun ianfu, dsb)
- Keras kepala (Jepang sudah tahu kalau ia tidak bakal menang perang, tapi masih memaksa untuk melanjutkan perang)
Dan inilah akibat yg ditimbulkan dari bomber-bomber pimpinan LeMay :
Sisa-sisa mayat korban firebombing/firejobs |
Tokyo terbakar hebat akibat firebombing, 26 Mei 1945 |
Wilayah pemukiman penduduk yg hancur total di Tokyo |
Mayat seorang ibu beserta anaknya yg hangus terbakar |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar