Sabtu, 21 Mei 2011

Indonesia & China Latihan Bersama Pilot Sukhoi

Pilot Sukhoi TNI AU
Pertemuan bilateral antara menteri pertahanan Indonesia dan China disela-sela ASEAN Defence Ministers Meeting menghasilkan beberapa kesepakatan penting. Salah satunya, RI dan China akan menggelar training bersama untuk para pilot jet tempur Sukhoi.

Hal itu terungkap dari pertemuan antara Wakil Presiden Boediono dan Menhan China Liang Guanglie, Jumat (20/5/2011). Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat itu, Boediono didampingi oleh Menhan RI Purnomo Yusgiantoro.

Deputi Seswapres bidang Politik, Dewi Fortuna Anwar, yang ikut dalam pertemuan itu mengatakan, Menhan RI memaparkan beberapa poin kesepakatan yang saat bertemu dengan Guanglie kepada Wapres. Kesepakatan-kesepakatan itu akan ditindaklanjuti dalam waktu dekat.

"Agenda yang akan ditindaklanjuti antara lain meningkatkan pertukaran perwira kedua negara, termasuk dalam lakukan training bersama untuk pilot pesawat tempur sukhoi," ucap peneliti senior di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu.

RI dan China, lanjutnya, juga akan saling berkunjung ke sekolah militer masing-masing negara untuk bertukar pengalaman. Lalu kedua negara juga akan melakukan coordinated patrol (patroli yang terkoordinasi) untuk keamanan maritim RI-China.

Pilot wanita China
Sementara itu, menurut Dewi, Gunglie menegaskan keinginan China untuk membangun hubungan yang lebih pragmatis dan luas dengan Indonesia, termasuk dalam bidang pertahanan-keamanan. Kesepakatan lain antara RI-China yang disebut Guanglie yakni kunjungan sesama kapal perang dari kedua negara.

Wapres Boediono sangat menghargai kunjungan Menhan China hari ini, apalagi Indonesia saat ini menjadi ketua ASEAN. Boediono menekankan kerjasama RI dan China mencakup bidang yang sangat luas. Wapres juga mendukung kerjasama pertahanan yang lebih erat antara RI dan China.

"Wapres sangat mendukung kerjasama yang makin meningkat dalam pertukaran perwira militer dan juga industri di bidang pertahanan," ungkap perempuan peraih gelar doktor dari Monash University, Australia, ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar