Minggu, 22 Mei 2011

Menhan: Lokasi 13 Sandera WNI Belum Diketahui


"Kondisi mereka belum jelas, karena tak ada komunikasi antara perompak dengan pemilik kapal". Menhan.

Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengaku belum ada informasi mengenai nasib 13 anak buah kapal asal Indonesia, yang menjadi sandera perompak di dekat perairan Somalia, begitu pula lokasi persisnya. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia masih menunggu perkembangan dari pembajakan kapal kargo MT Gemini asal Singapura itu. 

"Kondisi mereka belum jelas, karena tidak ada komunikasi antara perompak dengan pemilik kapal," kata Yusgiantoro di sela-sela Konferensi Tingkat Menhan ASEAN di Jakarta, Kamis 19 Mei 2011. 

Kapal MT Gemini yang berbendera Singapura sejak 30 April lalu dibajak para lanun saat melintas di 310 kilometer di tenggara Mombasa, Kenya. Hingga saat ini, para perompak yang diduga dari Somalia itu juga belum mengajukan tuntutan sebagai tebusan bebasnya kapal berbobot 21 ribu ton beserta awak kapalnya.

Kapal MT Gemini diawaki oleh 25 orang. Sebanyak 13 awak adalah warga Indonesia, 3 warga negara Myamnar, dan 5 warga negara China, serta empat dari Korea Selatan (Korsel). 

Selama hampir tiga pekan, nasib mereka belum jelas. "Tidak diketahui lokasinya dan keadaan mereka. Tuntutan para pembajak pun tidak diketahui karena tidak ada komunikasi lagi," kata Yusgiantoro. 

Dia mengatakan pemerintah Singapura juga belum mendapat informasi mengenai nasib para sandera. Maka, tiada yang bisa dilakukan saat ini selain menunggu. "Kita masih menunggu informasi lebih lanjut," kata Yusgiantoro. 

Menurut dia, ini berbeda dengan kondisi yang dialami para awak kapal Sinar Kudus. Para perompak saat itu menuntut uang tebusan dengan jumlah spesifik untuk pembebasan 20 awak kapal asal Indonesia.  

Pada 4 Mei lalu, kantor berita Yonhap mengutip informasi dari sumber pemerintah Korsel bahwa kapten kapal Gemini telah melakukan kontak dengan perusahaan pemilik kapal di Singapura awal Mei lalu, melalui telepon satelit. "Dikonfirmasikan semua awak kapal diperlakukan secara baik," kata sumber pemerintahan di Korea Selatan, yang tidak diungkapkan namanya. 

Korsel turut berkepentingan atas penyanderaan di kapal MT Gemini karena terdapat empat warga negara mereka.


Sumber: Viva News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar