Rabu, 18 Mei 2011

U-2 Dragon Lady (Legenda Pesawat Intai AS)



Introduction
Lockheed U-2 (atau seringkali disebut Dragon Lady) merupakan sebuah pesawat pengintai ketinggian tinggi, bermesin tunggal yang digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat dan pernah diterbangkan juga oleh CIA. Pesawat ini dapat melakukan misi pengintaian di ketinggian tinggi (70,000 kaki, lebih 21,000 m) pada waktu siang atau malam, dan dalam semua keadaan cuaca. Pesawat ini juga digunakan untuk penyelidikan dan mengesahkan data satelit.

Pesawat Pengintai U-2 awalnya dikembangkan oleh divisi “Skunkworks” Lockheed secara rahasia. Pesawat baru revolusioner ini diharapkan sebagai pesawat pengintai high-altitude untuk Central Intelligence Agency (CIA) dan AU AS (USAAF). Lambang “U”, biasanya digunakan untuk pesawat dengan kegunaan yang tidak membahayakan (innocuous utility aircraft), digunakan sebagai bagian dari sebuah kampanye untuk menjaga pesawat sebagai misteri dari “prying eyes”.

Dengan tujuan untuk menyembunyikan tujuan sebenarnya dari U-2, skuadron operasional pertama secara resmi disebut dengan sebuah unit “Weather Reconnaissance" yang dioperasikan oleh NASA. Dua skuadron pertama berbasis di Jepang, Jerman atau Inggris, dari sini pesawat terbang menjalani berbagai misi di Uni Soviet, Cina, Vietnam, dan Timur Tengah. U-2 juga membuktikan keberadaan misil nuklir pada 1962 di Kuba yang akhirnya menyebabkan “Cuban Missile Crisis”.

Dunia tidak mengetahui tentang U-2 hingga 1 Mei 1960 sampai ketika sebuah U-2 yang diterbangkan oleh Francis Gary Powers tertembak di Uni Soviet. Walaupun sang pilot akhirnya dapat kembali melalui pertukaran dengan mata-mata Soviet yang tertangkap, U-2 tidak pernah memasuki wilayah udara Uni Soviet lagi sejak saat itu.

Keausan pesawat ternyata terlalu tinggi sehingga sangat sulit terbang dan contoh lain saat U-2 tertembak di China dan Cuba. Untuk memecahkan masalah ini, sebuah model baru, U-2R diproduksi pada tahun 1968. Versi terbaru pesawat ini adalah U-2S. Pada awalnya didesain sebagai TR-1, U-2S adalah sebuah U-2R yang diupdate dengan membawa “Synthetic-Aperture" radar canggih yang mampu untuk menscan sejauh 35 mil ke dalam wilayah musuh, sementara pesawat masih berada di wilayah udara internasional. TR-1, U-2R, dan U-2S dapat dibedakan dari varian U-2 yang lebih tua dari pod avionic yang dipasang di bawah kedua sayapnya. U-2S masih beroperasi hingga sekarang dan sangat berguna pada konflik Irak dan Afganistan.


Beberapa Misi U-2
  • September 1956 - mengumpulkan informasi di Mediterania Timur untuk menentukan posisi kapal perang Ingris dan Prancis untuk membantu invansi Israel dari Mesir.
  • Tahun 1957 - Bertugas di Jerman Barat untuk menghimpun lokasi lokasi rudal Uni Soviet yang berada di Jerman Timur.
  • 1 Mei 1960 - Operasi di Norwegia untuk memantau uji coba rudal balistik. namun misi ini gagal, pada ketinggian 67 ribu kaki, Uni Soviet meluncurkan rudal SA (darat-udara) dan berhasil menjatuhkan U-2 yang dipiloti Gary Powers.
  • 15 Oktober 1962 - Pesawat U-2 kembali ditembak jatuh dalam misi mencari foto lokasi rudal ofensif di Kuba
  • Tahun 1962 - Beroperasi di Papua dan merekam kegiatan/ pangkalan TNI AL di morotai dalam operasi pembebasan Irian Jaya

Pengguna
  • Amerika Serikat - Angkatan Udara Amerika Serikat & NASA
  • Republik Cina (Taiwan) - Angkatan Udara Republik Cina

Spesifikasi (U-2S)
Karakteristik umum
  • Kru: 1
  • Panjang: 63 kaki
  • Lebar sayap: 103 kaki
  • Tinggi: 16 kaki
  • Luas sayap: 1,000 kaki²
  • Bobot kosong: 14,300 lb
  • Bobot maksimum lepas landas: 40,000 lb
  • Mesin: 1× General Electric F118-101 turbojet, 19,000 lbf

Kinerja
  • Laju maksimum: 434 knot (500 bsj, 805 km/j)
  • Laju jelajah: 373 knot (429 bsj, 690 km/j)
  • Jarak jangkau: 5,566 batu nautika
  • Batas tertinggi servis: 85,000+ kaki
  • Ketahanan penerbangan: 12 jam

Peralatan intelijen yang dibawa U-2



Tidak ada komentar:

Posting Komentar